Tulungagung,Reportaseindonesia.net– Aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah aliansi mahasiswa dan masyarakat di beberapa kota di Indonesia terutama Kediri dan Blitar tidak berpengaruh terhadap kenaikan harga sembako dan sayur di wilayah Tulungagung.
Berdasarkan pantauan media Reportaseindonesia.net di pasar Ngemplak Tulungagung, harga sembako seperti beras yang berkisar antara Rp 12.500 hingga Rp 14.000, minyak goreng 1 Liter berkisar antara Rp 16.000 hingga Rp 18.500, telur berkisar antara 24.000 hingga 25.000, gula pasir mulai dari harga Rp 16.500 hingga Rp 18.000 tergantung dari mereknya dan lainnya tidak mengalami kenaikan signifikan, Rabu, (3/9/2025).
Sri seorang pedagang sembako dipasar Ngemplak mengatakan harga sembako tetap stabil bahkan ada yang turun, yang naik hanya daging ayam, untuk daging ayam naik sekitar 3000 per kilogram.
“Tidak juga, yang naik hanya daging ayam,yang semula kisaran 30.000 sekarang naik ke 33.000 hingga 34.000,” ucapnya.
Para penjual sembako di Tulungagung masih tenang karena harga sembako yang rata-rata stabil memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan pokok tanpa harus khawatir akan kenaikan harga yang signifikan.
Sama halnya dengan Yanto, seorang pedagang sembako lainnya juga mengatakan harga bahan sembako dipasar tidak ada kenaikan harga.
“Secara keseluruhan harga bahan pangan seperti beras, minyak goreng, gula dan lainnya masih stabil tidak ada kenaikan atau turun harga,” ucap Yanto.
Kepala pasar Ngemplak Hasan Habibi menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan yang drastis untuk sembako dan sayur, “Tidak ada kenaikan yang drastis, harga sembako cenderung standar dan untuk sayur tidak ada kenaikan maupun penurunan stok”, Jelas Habibi.
Dengan demikian, situasi harga sembako di Tulungagung dapat dikatakan relatif stabil dan terkendali, meskipun ada demo yang berlangsung di beberapa kota sebelah.
